Jumat, 30 September 2011

New ...!!!


Telah terbit di leutikaprio antologi ke-3 saya. Sebuah antologi yang bercerita 100% cinta.

Judul : Kumpulan Cerpen Ber-soundtrack 100% Cinta
Penulis : Fitri Wiradarya, Hylla Shane Gerhana, Ana Khairina, dkk
ISBN : 978-602-225-120-0
Terbit : September 2011
Tebal : 264 halaman
Harga : Rp. 51.700,00
Deskripsi : 
Fenomena yang dikosmetikkan lagu domestik maupun mancanegara ini semakin memberi ruh dan corak warna tersendiri. Dalam cerita-cerita berkarakter yang ada dalam antologi “Bersoundtrack 100% Cinta”. Napas karya berpaksikan cinta belia, yang kadang menghadirkan kisah balada, kepekaan muda-mudi dalam bersosialisasi, romantisme dan kerinduan dan sesekali dibumbui ironisnya hidup. Tak selamanya indah harapan bisa diraih dalam realitanya.
Kadang kita bersikap romantis gak cuma di film saja, tapi setiap kejadian punya soundtrack tersendiri. Jadi hidup tak ubahnya sebuah episode yang penuh dengan kisah dramatis. Misal lagu Mahadewi karya grup band Padi, yang selalu dijadikan ritual untuk memproklamirkan cinta. Cinta yang penuh perjuangan tapi berakhir sedih seperti lagu Selena, U2 With & Without U, Daniel Bedingfild, Indra Lesmana Feat Nania dalam Sedalam-dalamnya Cinta, Boa dalam Every Heart dan The Corrs yang berjudul “Make You Mine.”
Jadi, hidup tak ubahnya sebuah episode yang penuh dengan kisah dramatis. Buku ini akan menjadi pilihan segar untuk dibaca, saat kejenuhan mulai meracuni jalan darah kita. Semoga bisa merenjiskan semangat bagi pembaca dan menjadi resolusi yang manis di tengah rutinitas. Dialah pelangi bagi kisi-kisi indah dunia kecil kita.”  
~ Hylla Shane Gerhana - Analyst Unicef, Cerpenis, dan Pencinta Sastra 

Pesan :
Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!


Kamis, 29 September 2011

MY STUDENT (Episode #1)


29 September 2011
Jerry Yan
Oleh: Nana Karlina
Eh, eh, tadi saya ketemu Jerry Yan loch!! Hehe, enggak dink, Jerry itu nama murid saya. Dia keturunan chines, badannya bunder dengan pipi semirip bakpau. Kamu tahu kan bakpau Diary? Itu loh makanan khas orang chines yang warnanya putih, sejenis roti yang bentuknya bundar dan menggelembung? Ah, kamu pasti tahu, saya yakin itu.
Saya sering senyum-senyum sendiri tiap kali ingat Jerry. Wajahnya yang lugu, tingkahnya yang rada jail, dan badannya yang bunder serta pipi bakpaunya itu benar-benar bikin saya selalu tersenyum. Jerry anak yang atraktif. Dia sangat hobbi menjaili teman-temannya. Jika saya terlengah mengawasi dia, dia bisa saja membuat anak-anak yang lain merengek-rengek ke saya. Biasanya temen-temennya merengek ke saya karena kotak pensilnya telah di sembunyikan Jerry, atau buku pelajarannya diletakkan Jerry di bawah meja. Saat-saat seperti itu, yang saya lakukan adalah melirik Jerry dengan tatapan yang mengandung pesan: Jerry, kembalikan kotak pensil temanmu! Dan saya perhatikan tindak tanduknya. Biasanya saya dapat langsung membaca di mana Jerry menyembunyikan kotak pensil itu. Saya tak langsung mengambilnya, tapi saya bilang ke Jerry : Jerry, balikin kotak pensilnya. Gak boleh kayak gitu yah. Ah, setelah saya bilang begitu Jerry biasanya akan mempertahankan kotak pensilnya beberapa saat dan kemudian mengembalikannya dengan sendirinya. Setelah itu, saya akan dengan segera mendekatinya dan mengajaknya belajar. Untungnya, Jerry selalu bersemangat untuk belajar.
 Jerry baru berumur 6 tahun dan dia belum lama duduk di kelas 1 SD. Saat pertama kali saya ngajar dia, cukup sulit untuk mengajaknya menulis satu kata. Tapi semakin ke sini, dia sudah makin semangat belajarnya. Kalau dulu tulisan Jerry itu besar-besar memenuhi ruang antar garis buku tulis, tapi sekarang tulisannya sudah semakin kecil dan bagus. Saya senang sekali mendapati hal itu.
Tadi Jerry duduk sama Farel. Aha, Farel mempunyai kecepatan menulis yang lebih dibandingkan Jerry. Iya, Farel anak yang cukup cerdas kalau menurut saya. Dia juga lebih mudah menghafal kosa kata. Farel masih melewati masa transisi untuk terlepas dari mengisap empeng. Saya tahu hal itu karena dia masih sering menghisap jarinya. Anehnya yang dihisap bukan jempol, tapi kelingking. Hehe….
Mmmm, apalagi ya? Oh iya, tadi Jarry dan Farel dapet tugas menuliskan angka 1-20 beserta tulisan bahasa inggrisnya di bagian bawah angka. Ah, saya cekikikan sendiri dalam hati ketika mereka berdua berlomba main cepet-cepetan nulis sampai angka 20. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, Farel lebih cepat dalam menulis, sedang Jerry agak sedikit lambat. Karena hal itu, ketika Jerry melihat Farel sudah menunjukkan angka 13 di buku tulisnya, sementara Jerry baru sebelas, Jerry akan berusaha keras untuk menyusulnya. Haha, saya benar-benar cekikan dalam hati.
Ah, lalu siapa akhirnya yang menang? Kalau secara teknis jelas Farel yang menang, tapi kalau secara kenyataannya, Jerry yang menang. Bagaimana bisa? Haha, Jerry langsung bilang “Selesai Buk!” ketika dia telah selesai menuliskan angka 20 dan tulisan bahasa inggrisnya di bawah angka itu. Tetapi Farel, dia sudah melewati angka 20 dari tadi, bahkan dia sudah sampai 23, tapi dia lupa kalau saya cuma nyuruh sampai 20, haha …. Jadi si Farel masang tampang lugu keheranan saat Jerry bilang “Yee, seratus! Aku duluan, wee …!” Trus si Farel ngeliat buku Jerry, kemudian dia ngeliat ke saya, haha … saya langsung bilang ke Farel “Sudah Farel? Cuma sampai 20 yah.” Ucap saya sembari tersenyum. Si Farel langsung menyerahkan buku tulisnya ke saya untuk saya nilai.
To be continue ….
Depan tipi, 29-09-2011 – 20.35

INDAHNYA BERSYUKUR


Oleh: Nana Karlina
29 September 2011
Alhamdulillah. Bersyukur itu memang indah Diary. Ia bisa mengalirkan keoptimisan dan pikiran-pikiran positif ke dalam diri kita. Hari ini saya ingin mengucap syukur ke pada-Mu ya Allah. Alhamdulillah atas segala karunia-Mu. Apapun yang saya dapatkan sampai hari ini, segalanya, sesungguhnya semua itu karena kemurahan-Mu.
Alhamdulillah lagi, karena dua antologi saya telah terbit (Cinta Salah Sambung dan Sehangat Dekapan Cinta Ramadhan), setelah sekian lama saya tunggu-tunggu, hehe …. Saya sangat bersyukur Engkau telah menganugerahi saya kepandaian merangkai kata dan membangun cerita. Mempunyai hobby merangkai kata lebih tepatnya. Karena memang sebenarnya saya belum sepandai itu, hehe ....
Selain itu, saya juga sangat bersyukur atas kesempatan yang Engkau berikan sehingga saya bisa memiliki buku sendiri seperti sekarang. Meski belum terlalu bagus, tapi saya sangat bersyukur ya Allah^__^. Alhamdulillah pula, ada 3 lagi antologi saya yang akan terbit dalam waktu dekat ini ^__^. Saya bahagia sekali ya Allah ^__^.
Dan, Alhamdulillah juga atas rejeki-Mu. Jadwal ngajar saya di lembaga bimbel bertambah. Biasanya dalam seminggu itu saya cuma dapat jatah ngajar 3 kali (ngajar matematika kelas 1 SD, matematika kelas 3 SD, dan matematika kelas 1 SMP). Tapi sudah seminggu ini, saya ngajarnya hampir tiap hari (senin sampai jum’at ngajar bahasa inggris dan matematika kelas 1 SD dan hari sabtu ngajar matematika kelas 2 SMP). Mudah-mudahan gaji saya nambah ya Allah ^__^.
Dari sini saya sadar Diary, bahwa ternyata hidup itu bukan sekedar tentang memiliki sesuatu, tapi lebih kepada bagaimana kita bersyukur terhadap sesuatu. Bukan bagaimana seberapa uang yang dapat kita hasilkan, tapi lebih kepada bagaimana kita mensyukuri segala yang telah kita lakukan dan seberapa bermanfaatnya diri kita. Meski tak dipungkiri, manusia tak bisa lepas dari materi. Namun semua itu bukanlah tujuan dari segalanya.
Mungkin kemarin saya iri dengan orang-orang yang sukses dengan pendapatan yang lumayan besar. Tapi apakah saya tahu seberat apakah pekerjaan mereka? Dan seperti apakah letihnya mereka? Ya, saat ini gaji saya memang tak banyak, tapi itu sangat sesuai dengan pekerjaan saya. Dalam sehari paling sedikit saya hanya bekerja selama 1,5 jam. Dan paling lama 3 jam. Saya lebih banyak punya waktu kosong. Dan waktu saya yang kosong itu bisa saya manfaatkan dengan membaca dan menulis (pekerjaan yang saya senangi). Dalam hal ini, saya benar-benar merasa bersyukur Diary, karena saya merasakan Allah benar-benar telah memberikan apa yang saya butuhkan.
Selain itu, saya masih punya rencana-rencana lain untuk hidup saya Diary. Semoga saya bisa konsisten dengan perencanaan saya. Dan saya tetap punya motivasi untuk memperjuangkannya. Dan juag semoga Allah merihoi harapan saya dan mengijinkan harapan itu terwujud. Aamiin Allahu amin….
Sekian.
            Depan tipi, 29-09-2011 – 06. 58 am

Rabu, 28 September 2011

Fresh order ...!!!

Telah terbit antologi pertama saya bersama 25 penulis seluruh Indonesia …!!!


 
Judul               : Cinta Salah Sambung
Penulis            : Prima Sagita, Rik Sjp, Ana Khairina, dkk
Kategori         : Humor
ISBN              : 978-602-225-124-8
Terbit             : September 2011
Tebal              : 171 halaman
Harga             : Rp. 38.100
Deskripsi:
Siapa bilang penulis itu manusia paling serius dan stres sedunia? Siapa bilang juga penulis itu jenis manusia yang pelit tersenyum? Setelah membaca buku ini dijamin kamu bakal terpingkal-pingkal, ternyata ada juga penulis yang jago gokil dan doyan terbahak-bahak (bukan termehek-mehek loh). Semua orang pastinya pernah jatuh cinta. Tapi kisah cinta yang satu ini dijamin beda. Bukan cuma lantaran lucu dan konyol, tapi ada pelajaran yang teramat berharga yang bakal kamu dapat di sini. Ternyata cinta itu gak cukup disebut-sebut dalam hati paling dalam aja, tapi juga wajib diperjuangkan walau sampai ke puncak paling gokil sekalipun, hahahaha... Dalam buku ini, ada 26 kisah cinta dengan tingkat kadar kegokilan dari yang lucu sampai nauzubilla (malu-maluin, hahaha...). Dijamin deh buku ini jadi obat paling mangkus untuk bikin sakit hati kamu mampus lantaran ditolak si dia. Kalo belum percaya, bungkus aja deh buku ini. Dan, selamat tertawa terbahak-bahak, huahahahaha....
-------------------------
Kontributor para penulis kambuhan yang terpaksa melucu gara-gara kepentok deadline, hahaha...
1)      Balada Si Mamat Oleh Sagita Prima
2)      Batal Kawin Oleh Sri Wahyuti
3)      Berandal Cinta Oleh Raldina Asdyanti
4)      Cinta Anak Monyet Oleh Amanda Yunia Zafarina
5)      Cinta Pertama Musuh dalam Rumah, Oleh Aida Roselina
6)      Cinta Salah Sambung Oleh Poery
7)      Cinta Tanpa Logika Oleh Edelwise Tsurayya
8)      Cintaku Kepentok di Burung Oleh Indah Puspitasari
9)      Cintaku Setinggi Himalaya Oleh –sokjadipahlawan
10)  Coffee Earth Oleh Nurjannah Jaimbum
11)  Dari yang Jutek Hingga yang Gokil Oleh Sarah El Zohrah
12)  Dikejar Anggit Oleh Kinoy Raomi
13)  Doa Jomblowan di Malam Minggu Oleh Andri Surya
14)  Hey! Kapan Jadiannya? Oleh Asep Saeful Ulum
15)  Jodoh Si Vespa Vintage Oleh Phoenix Wibowo
16)  Kamu Jelek, Kita Putus! Oleh Tiya Radam
17)  Kelakuan Bidin Oleh Fatih Muftih
18)  Kencan Gokil Oleh Callysta Aika Hikaru
19)  Madun Majenun, Oleh Zee Zahrotusti’anah
20)  Onde Mandeee, Pacarku Daun Mudo! Oleh Jeanita Delli Widjaja
21)  Raja Jigong Kepentok Cinta Oleh Silananda
22)  Sindrom Jatuh Cinta Oleh Joni Lis Efendi
23)  Tempoyak Cinta Oleh Mardiana Kappara
24)  Terimalah Cintaku…!!! Oleh Ana Khairina
25)  Tragedi Kencan Pertama Errrrrr… Oleh Nurul Iffani
26)  Upss …. Salah Lagi Oleh Paskarinda
Pesan :
Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!

Minggu, 25 September 2011

SATU TAHUN SEJAK SAYA DIWISUDA (saya butuh merenung)

Oleh: Nana Karlina
25 September 2011
Saya butuh merenung Diary. Tentang hidup saya, tentang semua angan dan mimpi saya. Tentang kegagalan demi kegagalan yang melanda saya bertubi-tubi. Tentang sikap saya yang kadang kurang pantas. Tentang perjuangan saya yang tak sungguh-sungguh. Tentang semuanya Diary.
Iri! Ketika melihat satu per satu teman saya telah sukses. Memaksa saya untuk bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana dengan saya? Kapan saya bisa sukses seperti mereka?
Tanggal 25 september 2010 saya diwisuda. Senang tentu saja waktu itu. Namun rasa senang itu tak berlangsung lama Diary. Karena wisuda artinya adalah saya harus mengamalkan ilmu yang telah saya dapatkan dengan cara bekerja. Yah, saya harus bekerja untuk mengamalkan ilmu saya, saya harus bekerja untuk mencari rejeki sekaligus meringankan beban ortu.
 Saya paham dengan masalah ini Diary. Maka dari itu saya langsung membuat lamaran pekerjaan dan memasukkannya ke perusahaan di mana saya pernah PKL di sana. Besar harapan saya diterima di sana. Saya berniat untuk mencari uang selama satu tahun ini. Dan pada tahun berikutnya saya ingin meneruskan kuliah dengan uang saya sendiri. Tapi apa yang terjadi Diary?? Saya ternyata tak diterima. Perusahaan itu ternyata belum membutuhkan tenaga kerja wanita.
Saya coba memasukkan surat lamaran lagi ke tempat lain, tapi lagi-lagi saya gagal. Saya masukin lagi dan gagal lagi. Sampai akhirnya masuk bulan januari, saya memutuskan untuk tak lagi mencari pekerjaan. Dan saya ingin berfokus mengasah kemampuan menulis saya yang telah lama saya tinggalkan. Saya memang mempunyai cita-cita menjadi seorang penulis.
Sembari mencari info tentang tulis menulis, seorang teman datang ke rumah saya. Ia menyarankan, agar saya memasukkan surat lamaran ke lembaga bimbel yang jaraknya tak jauh dari rumah saya. Ah, saya benar-benar tak tahu tentang lembaga bimbel itu. Saya ikuti saja sarannya. Hingga pada akhirnya saya diterima bekerja di sana. Ah, Alhamdulillah. Tentu saja saya bahagia. Meskipun gajinya tak banyak, tapi setidaknya saya telah bekerja ^_^.
Seiring waktu berjalan, saya juga telah menemukan tempat di mana saya bisa mengasah kemampuan menulis saya. Saya mendaftarkan diri ke Sekolah Menulis Cerpen Online di Writing Revolution. Setelah menjadi anggota, saya menerima informasi kalau di WR sedang ada lomba menulis cerpen Cinta Gokil. 25 cerpen terpilih akan dibubukan. Karena hal itu, saya memaksakan diri untuk ikut, padahal deadlinenya hanya tinggal seminggu lagi. Dan ketika pengumuman yang lolos nominasi itu diposting di grup WR, betapa terkejutnya saya. Naskah saya lolos Diary. Alhamdulillah! Bahagianya saya. Semangat saya jadi membuncah . Tekad saya menjadi penulis kian kuat. Dan kemudian terbersit dalam hati saya bahwa saya akan buktikan kalau saya bisa menghasilkan uang dari menulis.
Waktu terus berganti. Saya hanyut mengikuti lomba-lomba menulis di facebook. Beberapa naskah saya kebanyakan ditolak alias gagal. Beberapa pula ada yang lolos dan akan dibukukan. Saya senang, tapi tidak terlalu. Karena hingga saat ini, belum sepeser pun saya menghasilkan uang dari menulis. Yah, tak semudah itu ternyata menjadi seorang penulis dan menghasilkan uang dari pekerjaan ini.
Bulan Mei masuk. Saya berencana ingin nyambung S1 Pend. Kimia di UNP. Jujur saja, semangat untuk nyambung S1 tak sebuncah dulu. Karena saya terlalu asyik dengan menulis. Semua perhatian saya seolah tersedot untuk menulis.
Saya cari-cari info di internet tentang UNP. Tapi apa yang saya dapatkan? Ah, ternyata UNP tak menerima transfer D3 untuk jurusan kimia. Sedih? Tentu saja! Namun tak mengapa, karena saya mendapat informasi kalau di UNJA direncanakan akan membuka kelas ekstensi kimia murni untuk memfasilitasi anak-anak tamatan D3 kimia yang ingin nyambung S1. Saya sudah tenang. Masalah ini saya anggap akan selesai. Tapi kemudian, apa yang terjadi? Kelas ekstensi itu ternyata tak jadi dibuka tersebab gedung UNJA kelasnya tak cukup. Jadi semua rencana itu dibatalkan. Kecewa? Tentu! Sedih lebih tepatnya. Saat itu saya galau, saya sampai merasa kalau semua cita-cita saya untuk nyambung S1 terpenggal sampai di situ. Lalu kenapa tak nyambung di universitas lain? Karena tak semua universitas menerima transfer dari D3. Ada beberapa universitas terkenal di pulau Jawa yang menerima, tapi biayanya sangat mahal. Ah, saya enggan membebani orang tua saya lagi dengan biaya semahal itu.
Waktu terus bergulir, hingga kini tepat setahun sudah sejak saya diwisuda dan tak banyak perubahan yang terjadi. Saya bingung! Saya ingin sekali mengubah hidup saya. Saya sangat ingin hidup saya ada perubahan. Saya ingin mencari uang, mencari kesibukan. Merasakan pengalaman baru, bertemu wajah-wajah baru. Saya bosan terus begini!
Saya memang sudah bekerja di lembaga bimbel dekat rumah saya. Tapi gaji di sana sangat kecil. Ah, bukannya saya tidak bersyukur, tapi saya ingin mempunyai penghasilan mapan agar saya bisa menghidupi diri saya sendiri dan meringankan beban orang tua saya. Siapa tahu saya bisa membantu biaya naik hajinya mereka.
To be continue ….

Sorbonne University

Sorbonne University

Alexandria

Alexandria

Edensor

Edensor

Bunaken

Bunaken