Kamis, 29 September 2011

MY STUDENT (Episode #1)


29 September 2011
Jerry Yan
Oleh: Nana Karlina
Eh, eh, tadi saya ketemu Jerry Yan loch!! Hehe, enggak dink, Jerry itu nama murid saya. Dia keturunan chines, badannya bunder dengan pipi semirip bakpau. Kamu tahu kan bakpau Diary? Itu loh makanan khas orang chines yang warnanya putih, sejenis roti yang bentuknya bundar dan menggelembung? Ah, kamu pasti tahu, saya yakin itu.
Saya sering senyum-senyum sendiri tiap kali ingat Jerry. Wajahnya yang lugu, tingkahnya yang rada jail, dan badannya yang bunder serta pipi bakpaunya itu benar-benar bikin saya selalu tersenyum. Jerry anak yang atraktif. Dia sangat hobbi menjaili teman-temannya. Jika saya terlengah mengawasi dia, dia bisa saja membuat anak-anak yang lain merengek-rengek ke saya. Biasanya temen-temennya merengek ke saya karena kotak pensilnya telah di sembunyikan Jerry, atau buku pelajarannya diletakkan Jerry di bawah meja. Saat-saat seperti itu, yang saya lakukan adalah melirik Jerry dengan tatapan yang mengandung pesan: Jerry, kembalikan kotak pensil temanmu! Dan saya perhatikan tindak tanduknya. Biasanya saya dapat langsung membaca di mana Jerry menyembunyikan kotak pensil itu. Saya tak langsung mengambilnya, tapi saya bilang ke Jerry : Jerry, balikin kotak pensilnya. Gak boleh kayak gitu yah. Ah, setelah saya bilang begitu Jerry biasanya akan mempertahankan kotak pensilnya beberapa saat dan kemudian mengembalikannya dengan sendirinya. Setelah itu, saya akan dengan segera mendekatinya dan mengajaknya belajar. Untungnya, Jerry selalu bersemangat untuk belajar.
 Jerry baru berumur 6 tahun dan dia belum lama duduk di kelas 1 SD. Saat pertama kali saya ngajar dia, cukup sulit untuk mengajaknya menulis satu kata. Tapi semakin ke sini, dia sudah makin semangat belajarnya. Kalau dulu tulisan Jerry itu besar-besar memenuhi ruang antar garis buku tulis, tapi sekarang tulisannya sudah semakin kecil dan bagus. Saya senang sekali mendapati hal itu.
Tadi Jerry duduk sama Farel. Aha, Farel mempunyai kecepatan menulis yang lebih dibandingkan Jerry. Iya, Farel anak yang cukup cerdas kalau menurut saya. Dia juga lebih mudah menghafal kosa kata. Farel masih melewati masa transisi untuk terlepas dari mengisap empeng. Saya tahu hal itu karena dia masih sering menghisap jarinya. Anehnya yang dihisap bukan jempol, tapi kelingking. Hehe….
Mmmm, apalagi ya? Oh iya, tadi Jarry dan Farel dapet tugas menuliskan angka 1-20 beserta tulisan bahasa inggrisnya di bagian bawah angka. Ah, saya cekikikan sendiri dalam hati ketika mereka berdua berlomba main cepet-cepetan nulis sampai angka 20. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, Farel lebih cepat dalam menulis, sedang Jerry agak sedikit lambat. Karena hal itu, ketika Jerry melihat Farel sudah menunjukkan angka 13 di buku tulisnya, sementara Jerry baru sebelas, Jerry akan berusaha keras untuk menyusulnya. Haha, saya benar-benar cekikan dalam hati.
Ah, lalu siapa akhirnya yang menang? Kalau secara teknis jelas Farel yang menang, tapi kalau secara kenyataannya, Jerry yang menang. Bagaimana bisa? Haha, Jerry langsung bilang “Selesai Buk!” ketika dia telah selesai menuliskan angka 20 dan tulisan bahasa inggrisnya di bawah angka itu. Tetapi Farel, dia sudah melewati angka 20 dari tadi, bahkan dia sudah sampai 23, tapi dia lupa kalau saya cuma nyuruh sampai 20, haha …. Jadi si Farel masang tampang lugu keheranan saat Jerry bilang “Yee, seratus! Aku duluan, wee …!” Trus si Farel ngeliat buku Jerry, kemudian dia ngeliat ke saya, haha … saya langsung bilang ke Farel “Sudah Farel? Cuma sampai 20 yah.” Ucap saya sembari tersenyum. Si Farel langsung menyerahkan buku tulisnya ke saya untuk saya nilai.
To be continue ….
Depan tipi, 29-09-2011 – 20.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sorbonne University

Sorbonne University

Alexandria

Alexandria

Edensor

Edensor

Bunaken

Bunaken